Skip to main content

Memasukkan Data ke Tabel Menggunakan Form Record Source

Setelah mengetahui bagaimana membuat tabel dan mendesain form sederhana, langkah selanjutnya adalah membuat query dan report. Namun, sebelum ke langkah itu, kita harus memasukkan terlebih dahulu record ke dalam masing-masing tabel, terutama tabel master, melalui form yang telah dibuat. Untuk memasukkan record melalui form, kita harus memastikan bahwa tombol perintah seperti yang  telah dibuat di subbab sebelumnya telah terpasang dan berfungsi sempurna. Jika belum, baca kembali caranya di posting yang berjudul Mengaplikasikan Modul Global ke Form dan ikuti langkah-langkahnya di sana.  Jika sudah, maka kita akan mulai memasukkan data ke tabel melalui form.

Pada postingan berikut ini, kita menautkan form ke sumber tabel, yaitu melalui properti Record Source pada form.

Nama tabel: tblRekUtama, nama form: frmRekUtama

Rekening pada tabel ini digunakan sebagai dasar untuk pembuatan laporan keuangan. Rekening ini bersifat detail dan langsung berinteraksi dengan pengguna. Semua jurnal transaksi dicatat dengan menggunakan rekening utama ini.

Rekening utama pada tabel ini menggunakan angka (numerik) sebagai kodenya. Kalau diperhatikan pada tabel di bawah, kode rekening dengan range 100-299 untuk grup aktiva, range 300-399 untuk hutang, 400-499 untuk ekuitas, range 500-519 dan 710-719 untuk pendapatan, range 600-699 dan 720-729 untuk biaya.

Kode Rek Nama Rekening Nama Grup
101 Petty Cash Aktiva
111 Bank Lippo (Rp) Aktiva
112 Bank Daiwa (Rp) Aktiva
117 Bank Central Asia Aktiva
131 Piutang Usaha Aktiva
151 Persediaan Raw Material Aktiva
152 Persediaan CM Aktiva
153 Persediaan WIP Aktiva
155 Persediaan Barang Jadi Aktiva
161 PPH Pasl 22 Dibayar Di muka Aktiva
162 PPH Pasl 23 Dibayar Di muka Aktiva
163 PPH Pasl 25 Dibayar Di muka Aktiva
164 Sewa Dibayar Di Muka Aktiva
165 Asuransi Dibayar Di muka Aktiva
166 PPH Pasl 21 Dibayar Di muka Aktiva
167 Pajak Dibayar dimuka Aktiva
168 PPh psl.28 A dibayar dimuka Aktiva
171 UM Pembelian Lokal Aktiva
200 Aktiva Tanah (Land) Aktiva
210 Bangunan (Building) Aktiva
215 Ak. Penyusutan Gedung (Building) Aktiva
220 Mesin-mesin (Plant) Aktiva
225 Ak Penyusutan Mesin Aktiva
230 Inventaris Pabrik Aktiva
235 Ak Penyusutan Inventaris Pabrik Aktiva
240 Inventaris Kantor (Office Eq) Aktiva
245 Ak Penyusutan Inventaris Kantor (Office Equipment) Aktiva
250 Kendaraan (Transportation) Aktiva
255 Ak Penyusutan Kendaraan Aktiva
301 Daiwa P. Bank Modal kerja Hutang
302 Daiwa P. Bank long-term Hutang
311 Hutang Usaha Hutang
353 Hutang Pajak Hutang
355 Uang muka penjualan Hutang
356 Hutang Affiliasi Hutang
357 Hutang PPh psl.21 Hutang
358 Hutang Jamsostek Hutang
359 Biaya yang masih harus dibayar Hutang
411 Modal saham Ekuitas
412 Modal yang disetor Ekuitas
420 Laba yang ditahan Ekuitas
430 Laba Tahun berjalan Ekuitas
512 Penjualan Pendapatan
517 Potongan Penjualan Pendapatan
520 Harga Pokok Penjualan Biaya
594 Biaya bunga bank Biaya
596 Beda kurs Biaya
597 Pendapatan & kerugian lain-lain Biaya
601 Gaji Biaya
605 Bonus Tahunan Biaya
606 Biaya Pengobatan Biaya
607 Uang Makan Biaya
609 Insurance Biaya
610 Biaya bensin/solar/olie Biaya
611 Biaya Perjalan Dinas Biaya
612 Parkir/retribusi/tol Biaya
614 Biaya transport lain-lain Biaya
616 Biaya PAM Biaya
617 Electricity Biaya
620 Alat tulis/peralatan kantor Biaya
621 Biaya cetak/fotokopi/stensil Biaya
623 Benda-benda Pos Biaya
625 Subcription Biaya
626 Biaya Telp/Telex/Fax (telkom & HP) Biaya
628 Biaya Representative Biaya
629 Biaya kantor Lain-lain Biaya
630 Document handling fee Biaya
632 Biaya pajak Biaya
633 Ongkos Bak (Bank Charges) Biaya
634 Biaya accounting (Audit) Biaya
636 Administration Biaya
640 Commercial expense Biaya
645 Loading expense Biaya
646 Raw material usage Biaya
647 Supporting material Biaya
648 Pattern Purchase Biaya
649 Moulding & Supporting material cost Biaya
650 Consumable & Steel shot usage Biaya
654 Machining cost Biaya
655 Vehicles depreciation Biaya
656 Machinery Depreciataion Biaya
657 Equipment depreciation Biaya
658 Plant & building depreciation Biaya
660 Installation maintenance Biaya
661 Fuel for Diesel Biaya
665 Vehicles maintenance Biaya
666 Machinery Maintenance Biaya
668 Plant & building maintenance Biaya
680 Biaya Pesangon Biaya
690 Donation Biaya
691 Biaya entertainment Biaya
999 Ringkasan Pendapatan Ringkasan Pendapatan

Nama tabel: tblRekDerivatif1, nama form: frmRekDerivatif1
Rekening derivatif 1 digunakan untuk menunjukkan bagian atau departemen dalam sebuah perusahaan, seperti bagian operasional dan produksi, keuangan, sumber daya manusia, dans ebagainya. Tipe kode rekening yang digunakan adalah numerik. Pada contoh di bawah, kode departemen dimulai dari corporate (000) sampai ke departemen umum (440).
Di jurnal transaksi, staff akan mengalokasikan ke departemen manakah suatu biaya, atau aktiva harus dicatat untuk proses pertanggungjawaban (responsibilty center) atau bisa juga untuk mengukur kontribusi masing-masing departemen secara keuangan. Misalnya, biaya pemeliharaan kendaraan untuk Departemen Akuntansi tentu akan menggunakan kode 651 pada kode rekening utama di atas dengan kode 410 untuk kode rekening derivatif 1 di bawah.

Kode Derivatif Nama Derivatif
000 Corporate
100 Direktur Utama
110 Corporate Secretary
200 Direktur Niaga
210 Dept Marketing
300 Direktur Operasional & Produksi
310 Dept. Operasional
320 Dept. Product Develop.
330 Dept Sistem Informasi
400 Direktur Admin. & Keuangan
410 Dept Akuntansi
420 Dept Keuangan
430 Dept SDM
440 Dept Umum

Nama tabel: tblRekDerivatif2, nama form: frmRekDerivatif2
Rekening derivatif 2 digunakan untuk menunjukkan ke proyek, produk, atau profit center manakah suatu transaksi akan dicatat. Tipe kode rekening yang digunakan adalah alfanumerik, yaitu kombinasi dari alfabet dan numerik. Pada contoh di bawah, kode proyek dimulai dari Corporate (000), yang berarti tidak teralokasi ke proyek apapun, sampai ke proyek Krakatau Steel (K00).

Kode Derivatif Nama Derivatif
000 Corporate
A00 Astra International
AA0 Astra Mobil
AB0 Astra Motor
B00 BMW
BA0 BMW Mobil
BB0 BMW Spare Part
BZ0 Others
K00 Krakatau Steel

Dengan adanya rekening utama, rekening derivarif 1, dan rekening derivarif 2 ini, perusahaan kelak akan dapat membuat laporan keuangan berdasarkan proyek, seperti berapa penjualan, biaya pemasaran, dan laba kotor untuk proyek BMW. Jadi misalnya kita ingin mencatat transaksi biaya promosi untuk proyek BMW Mobil, maka kode yang dipakai adalah sebagai berikut.

641.210.BA0 = Biaya promosi Dept Marketing untuk BMW Mobil

Bila ingin mengetahui Biaya Pemel. Kendaraan untuk proyek Astra Motor yang dibebankan ke Dept Sistem Informasi maka kodenya adalah:

651.330.AB0 = Biaya pemeliharan Dept. Sistem Informasi proyek Astra Motor.

Kombinasi dari ketiga rekening di atas nantinya akan membentuk rekening yang lengkap. Dalam proses pencatatan transaksi seperti ini, dibutuhkan keahlian seorang akuntan untuk mengalokasikan pencatatannya. Dalam hal ini, keahlian dalam perlakuan akunting (accounting treatment) secara prudent merupakan hal yang mutlak diperlukan. Hal ini hanya bisa dibentuk dengan latihan terus menerus.

Mengenai urutan penempatan ketiga jenis rekening, mana yang lebih dulu ditempatkan bukanlah merupakan hal yang baku. Namun, biasanya untuk keperluan prinsip akuntansi yang berterima umum (Generally Accepted Accounting Principle-GAAP), rekening utama ditempatkan pada urutan pertama, baru setelah itu rekening derivatif, yang merupakan rekening turunan dari rekening utama.

Comments

Posting Terpopuler

Normalisasi, Denormalisasi, dan Anomali Database

Membuat Relasi Database

Menampilkan Data MySQL dalam Form di Access