Sistem Akuntansi Yang Baik

Informasi dapat berupa dokumen operasional seperti order pembelian, laporan pemakaian barang, atau sebuah pesan yang bahkan hanya muncul di layar komputer melalui chatting. Terlepas dari bentuk fisiknya, informasi yang berguna selalu mempunyai karakteristik khusus, demikian pula dengan sistem akuntansi. Sistem akuntansi yang baik, sebagai bagian dari informasi, harus memenuhi karakteristik kualitatif informasi sebagai berikut ini:

1. Mudah dipahami (understandability): untuk bisa dipahami, seorang pemakai informasi akuntansi harus mengerti istilah-istilah yang terkait dengan akuntansi seperti apa itu piutang dagang, kas, hutang dagang, akrual, depresiasi, dans sebaginya.

2. Relevan (relevance): informasi akuntansi itu terkait dengan periode masa lalu, sekarang, ataukah masa yang akan datang.
3. Keandalan (reliability): informasi akuntansi mencerminkan peristiwa yang memang sebenarnya terjadi, tidak ada rekayasa. Keandalan informasi ini berhubungan langsung dengan sifat informasi yang netral (tidak bias), jujur, dan bisa diverifikasi.
4. Tepat waktu (timelines): informasi akuntansi yang disajikan harus tepat waktu.
5. Lengkap (completeness): informasi akuntansi yang disajikan harus lengkap dan tidak ada yang tertinggal.
6. Apa adanya dan netral (representation faithfulness and neutral): informasi akuntansi harus disajikan apa adanya, tanpa tujuan apapun.
7. Dapat diverifikasi (verifiability): informasi akuntansi harus dapat diperiksa balik atau ditelusur sampai ke dokumen aslinya.
8. Nilai umpan balik dan prediktif (feedback and predictive value): berdasarkan informasi yang tersedia, si pemakai informasi akuntansi bisa memutuskan tindakan yang perlu demi masa depan keuangannya.